Sinopsis Beintehaa Episode 87

Sinopsis Beintehaa Episode 87 || By : ‪#‎RS || Laporan tes darah Aaliya datang, Usman, Ghulam dan seluruh keluarga meminta Aaliya untuk membaca laporan tersebut, mereka sangat semangat, Aaliya membuka dan membaca laporan itu dan berdoa pada Tuhan untuk membantunya mengatakan yang sebenarnya, Aaliya mengatakan “laporannya negatif, semua merasa sedih, Ghulam dan Usman mengatakan “Its Ok, Shabana berkata pada Aalliya “jangan khawatir, Tuhan akan memberi mu seorang anak segera,

Aaliya kembali ke kamarnya dan teringat bagaimna Shabana, Surayya dan seluruh keluarga merasa senang mendengar kalau dia hamil, dia juga teringat bagaimana seluruh keluarga merasa sedih ketika dia membacakan laporan itu adalah negatif, tak lama Zain datang dan melihat Aaliya sedang merasa sedih, Zain mengatakan “aku tahu kalau semua orang sedih, mereka tidak mengetahui kebenaran tentang hubungan kita, kau harus merasa senang kalau kau tidak merasa senang, kau harus menemukan ayah dari anakmu, Aaliya menangis dan mengatakan “kau tidak tahu malu, Zain mengatakan “mengapa kau menangis, apakah kau merasa tegang karena laporannya negatif, apakah kau ingin aku melakukan sesuatu pada hari holi, Aaliya marah mendengarnya, Aaliya mulai memukul Zain dengan bantal, Zain memegang tangan Aaliya, lalu mereka saling berpandangan, Zain mengatakan “jika kau akan hamil, maka orang akan kehilangan kepercayaannya pada persahabatan, mereka berdua mulai tertawa dan bermain dengan bantal, Barkath mendengar percakapan mereka dan mengatakan “aku akan membuat mereka bersama-sama segera,
Barkath sedang bermain kartu dengan kedua saudara laki-lakinya, Barkath berkata pada “jika kakak kalah, maka kakak akan dihukum, Zain bertanya “apa hukumannya, Barkath mengatakan “kakak harus membawa kak Aaliya pergi untuk berkencan, Zain mengatakan “aku tidak punya waktu untuk Aaliya, Barkath mengatakan “mengapa kakak selalu melihat diri kakak sendiri?, dan kakak mulai berbicara pada dirinya sendiri, itu adalah tanda cinta, pada saat itu bayangan Zain datang dan mengatakan puisi, Zain meminta bayangannya untuk tutup mulut dan pergi, melihat itu, Barkath mengatakan “lihatlah kak Zain mulai bicara dengan dirinya sendiri, mengapa kakak tidak mendengarkan adikmu, Zain mengatakan “aku akan mendengarkanmu dan aku akan membawa Aaliya untuk kencan, Barkath mengatakan “ada juga hukuman, kakak harus mendengarkan Aaliya dan melakukan apa pun yang dia katakana, Zain mengatakan “aku akan melakukan apa pun yang dia katakan,
Zain bersiap siap untuk pergi kencan dan mengatakan “Barkath telah membuatku berjanji yang sangat sulit, bagaimana aku akan mengajal Aaliya untuk pergi, pada saat itu bayangannya datang dan mengatakan “kau harus berlatih mengatakan yang sebenarnya, kau harus mengatakan kalau Aaliya sangat lucu dan cantik, Zain mengatakan “aku tidak akan mengatakan itu, Bayangannya mengatakan “kau harus berjanji untuk mengatakan yang sebenarnya, kau harus memberitahu Aaliya kalau dia sangat cantik dan tidak ada yang seperti dia di dunia ini, coba tutup matamu dan katakan yang sebenarnya, tiba tiba Aaliya datang dan berdiri di depannya, Zain tidak melihatnya, Zain menutup matanya dan mengatakan “keponakan paman, kau sangat cantik, aku tidak bisa mengatakan ini, bayanganmu lebih indah dari mu, jadi dia ingin mengatakan ini padamu kalau aku……bayangannya meminta Zain untuk memberitahu, tiba tiba ponsel Aaliya berdering, Zain mendengar itu dan membuka matanya, dia terkejut melihat Aaliya, dia tidak bisa mengatakan apa-apa lagi, Aaliya membaca pesan yang dikirim Barkath dengan ponsel Zain, setelah selesai Aaliya membacanya, dia tidak melihat Zain lagi, Zain telah kabur,
Dikamar, Aaliya sedang bersiap-siap dan mengatakan “mengapa kitkit mengajakku keluar pada pukul 18:00, setelah bersiap-siap aku akan bertemu dengannya, Aaliya mencoba gaun yang berbeda, dia suka yang berwarna biru, tapi dia mengatakan kalau dia tidak suka biru, tiba tiba pelayan datang dan mengatakan kalau Zain yang menunggunya, Aaliya menjadi bingung apa yang akan dia kenakan,
Didepan, Zain marah dan mengatakan “ini sudah 30 menit dan dia masih saja tetap bersiap-siap, tak lama dia melihat Aaliya turun, Zain mengatakan “akhirnya dia datang dengan berpakaian seperti dia ingin memancing ku, Aaliya menghampirinya dan meminta maaf karena dia datang terlambat, Zain ingin memarahinya, tapi dia teringat kata-kata Barkath kalau dia tidak boleh memarahi Aaliya, Zain mengatakan “Its Ok, kau bisa datang terlambat bahkan 2-3 jam, Aaliya mengatakan “aku tahu kalau kau marah, Zain memuji dan mengatakan kalau dia sangat cantik dan cerdas, dll Aaliya berkata dalam hatinya “apa yang terjadi pada kitkit hari ini, mengapa dia bersikap seperti ini, || Sinopsis Beintehaa Episode 88 ||
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Sinopsis Beintehaa Episode 87

0 komentar:

Posting Komentar