SINOPSIS Uttaran ANTV Episode 173

SINOPSIS Uttaran ANTV Episode 173 - Serial India Uttaran ANTV berkisah tentang persahabatan Icha dan Tapasya dari kecil sampai dewasa. Mereka terlibat dalam banyak sekali masalah dari cinta juga kisruh keluarga, sampai-sampai persahabatan mereka retak. Drama India Uttaran ini terbagi dalam beberapa bagian periode.

Berikut pembabakannya:
Bagian Pertama: Kisah kecil Icha dan Tapasya. 
Bagian Kedua: Cerita masa muda Icha dan Tapasya
Bagian Ketiga: Pernikahan Veer dengan Tapasya
Bagian Keempat: Kisah kehidupan pernikahan Veer dan Tapasya
Bagian Kelima: Pertemuan antara Icha dengan Vansh
Bagian Keenam: Kehidupan pernikahan Icha dengan Vansh
Bagian Ketujuh: Vansh bunuh diri dan Icha menjadi janda 
Bagian Kedelapan: Icha membunuh membunuh Avinash
Bagian Kesembilan: Kehidupan 18 tahun kemudian tentang kisah Icha Tapasya dan anak-anaknya yang sudah dewasa.

Info: Untuk melihat daftar urutan sinopsis Uttaran dari episode awal ada di tautan di bawah ini.
DAFTAR SINOPSIS UTTARAN EPISODE 1 - EPISODE TERAKHIR
SINOPSIS Uttaran ANTV Episode 134
SINOPSIS Uttaran ANTV

SINOPSIS Uttaran ANTV Episode 173 - Tayang JUMAT 11 MARET 2016 

Saat Ichcha dan Damini di kamar yang disediakan untuk mereka, ia merasa ada yang mengawasinya, ternyata Avinash. Avinash mengucapkan terima kasih pada Ichcha yang sudah membantunya merawat tuan Mukhrejee, sekarang kondisinya jadi lebih baik. Avinash juga memberitau bahwa dokter memperkirakan hidup tuan Mukherjee tidak akan lama lagi. Damini yang mendengar hal itu jadi bingung dan bertanya apa yang menyebabkan kondisi tuan Mukherjee jadi memburuk begitu.

Mendengar penjelasan Avinash, Ichcha jadi yakin dan memutuskan untuk tinggal di rumah itu lebih lama. Ia kemudian meminta informasi tentang keluarga tersebut dari Avinash sehingga ia akan tau apa yang harus dia katakan jika tuan Mukherjee meminta sesuatu.

Avinash menjelaskan bahwa tuan Mukherjee memiliki sepasang anak, putra dan putri. Anaknya yang putri dan suaminya meninggal dalam sebuah kecelakaan. Sedang anaknya yang putra menikah dengan yang berbeda kasta yang tidak disetujui sang ayah. Kemudian anaknya yang putra itu juga meninggal dalam kecelakaan meninggalkan istri dan anak. Ichcha jadi memuji Avinash yang tetap setia pada majikannya.

Avinash menjelaskan bahwa ia adalah anak yatim piatu saat tuan Mukherjee merawatnya seperti anak sendiri. Avinash kemudian meninggalkan Ichcha. Ichcha langsung mengungkapkan rasa simpatinya pada Ammonya bagaimana hari ini sang ibu sudah jarang melihat orang seperti Avinash, dan ternyata ada. Damini tidak mengamini apa yang diucapkan Ichcha, ia mengingatkan bahwa orang tidak selalu seperti yang terlihat.

Di lain tempat, Rathore mengerahkan orang-orangnya untuk menemukan bayinya yang hilang.

Malam hari, Ichcha pergi ke perpustakaan yang ada di rumah keluarga Mukherjee. Saat ia membuka sebuah buku, ada foto yang terjatuh, foto tuan Mukherjee dan istrinya bersama Avinash dengan judul “ibu, ayah dan saya”. Ichcha bingung menatap foto yang ditemukannya tidak sengaja itu, bersamaan dengan masuknya Kaka dan bertanya apa yang dilakukannya disana. Ichcha minta penjelasan tentang foto yang ditemukannya.

Sebelum Kaka bisa menjawab, Avinash muncul dan bertanya apa yang dilakukan dua orang itu disana malam-malam begitu. Ichcha menunjukkan foto yang ditemukannya. Avinash menjelaskan bahwa tuan Mukherjee dan istrinya sudah seperti orang tua sendiri kepadanya. Avinash pun ‘menggiring’ Ichcha untuk kembali ke kamarnya, sambil memberi isyarat pada Kaka. Avinash mengingatkan Ichcha untuk tidak mencari sesuatu di malam hari.

Saat menyanyikan bayi yang di rawatnya, Ichcha merasa ada yang memperhatikannya. Ia pun keluar dan menemukan seorang anak sedang bersembunyi di balik sofa di ruang utama. Si anak memberitau bahwa namanya Kanha. Sebelum Ichcha mengorek informasi lebih, si anak yang bernama Kanha sudah kabur dari ruangan itu. Ichcha jadi bertanya-tanya kenapa Avinash tidak pernah menyinggung tentang anak itu sebelumnya.

Emosi Tapasya yang kehilangan bayinya jadi tak terkendali, Rathore menenangkan. Orang Rathore datang dengan pencuri yang sebelumnya di titipi anak. Tapasya mengakui bahwa lelaki itu telah mencuri kalung dari bayinya. Rathore menginterogasi si lelaki, dimana anak yang dititipkan padanya. Si lelaki pencuri memberitau bahwa ia meninggalkannya di suatu tempat di jalan raya. Rathore kemudian meminta Tapasya untuk naik ke lantai atas. Setelah itu, Rathore memukuli si lelaki hingga babak belur, kemudian meminta anak buahnya untuk membuang lelaki yang udah bonyok itu di jalan raya yang sama. Tapasya menyaksikan semuanya dari atas.

Di rumah Mukherjee, Ichcha menyaksikan pembantu yang mengejar Kanha dan memohonnya agar mau minum susu. Avinash muncul dan dengan tegas mengatakan hal yang sama pada Kanha. Si anak patuh dan kembali ke kamarnya, sesuai perintah Avinash.

Di rumah keluarga Thakur, Jogi berkata pada Divya bahwa tidak ada kata Ichcha, ia bahkan tak peduli dimana Tapasya hari ini berada. Divya mengingatkan ejekan keluarga Bundela. Jogi mengatakan pada Divya bahwa Tapasya tidak layak menjadi seorang ibu. Hal itu membuat Divya tersinggung. Jogi memberitahu istrinya itu bahwa ia telah melaporkan kasus orang hilang atas nama Tapasya.

Di rumah Mukherjee, Ichcha menemui tuan Mukherjee dan bertanya ia akan memasakkan apa yang dia suka. Avinash yang selalu mengawasi Ichcha jadi khawatir dengan cepatnya pemulihan kesehatan tuan Mukherjee. Ia pun menemui Ichcha di dapur dan mengingatkan bahwa Ichcha hanya pura-pura jadi menantu di rumah ini, sambil memberinya beberapa pakaian putih. Ichcha menolaknya. Ichcha kembali mempertanyakan kematian putra tuan Mukherjee. Avinash mempertegas bahwa itu kecelakaan sambil meninggalkan Ichcha. Ichcha semakin bertanya-tanya dan ragu dengan perilaku Avinash yang terlihat misterius.

Veer yang tak menemukan Ichcha, datang kembali ke rumah Thakur dan bertemu Jogi. Veer melaporkan bahwa ia sudah mencari kemana-mana, tapi sia-sia. Jogi tentu saja merespon dengan agak kecewa, Ichcha pergi karena Veer tidak percaya. Veer meminta Jogi untuk memberitaunya jika ada kabar tentang Ichcha. Ia tidak akan pergi mencari lagi karena merasa tidak layak. Jogi menyindir Veer bahwa Veer harus menemukan cara nyaman agar bisa keluar dari masalah Ichcha. Veer menjawab dengan putus asa bahwa ia harus belajar untuk hidup tanpa Ichcha.

Rathore terus mencari bayinya yang hilang, di bus ia mendapat informasi dari seorang pria bahwa ada seorang gadis yang berusia sekitar 24-25 tahun menemukan bayi yang ditinggalkan di dekat situ. Rathore pun menyisir tempat yang diberitahukan tersebut, tapi hasilnya nihil.

Tapasya sudah tidak bisa bersabar lagi, ia mengatakan pada Rathore akan mencari bayinya. Rathore mengingatkan Tapasya mau mencari kemana, ia saja tidak berhasil menemukan. Rathore kemudian memberitau Tapasya bahwa Nani dan ibunya tadi datang. Rathore bertanya apa Tapasya berniat memberitahu mereka tentang keberadaan anaknya. Rathore juga mengingatkan bahwa keluarga Tapasya tidak bisa memaafkan semua tindakan Tapasya yang sudah membohongi semua orang.
Sementara itu, Damini dan Ichcha memutuskan menamai bayi yang mereka temukan dengan nama Mukhta.

Di kuil, Nani dan Divya bertemu dengan Chanda dan Gunvanti. Gunvanti mengejek bahwa keluarga Thakur tidak pernah datang ke rumah mereka untuk melihat kerusakan yang ditinggalkan oleh puterinya. Nani mengingatkan Gunvanti bahwa beberapa bulan sebelumnya Mai lah yang memohon pada Tapasya untuk tinggal di keluarganya.

Mai tentu saja membela diri bahwa saat itu ia tidak mengetahui kalau Tapasya mengandung anak dari laki-laki lain. Mai mengutuk Tapasya tidak akan pernah menemukan kebahagiaan. Mai tidak berhenti meluapkan kejengkelannya,ia mengatakan pada Divya bahwa meskipun Tapasya seorang Thakur, ia tidak bisa memberikan asuhan dan nilai-nilai yang Ichcha dapatkan dari Damini.

Di rumah Mukherjee, Ichcha yang baru meninggalkan dapur tanpa sengaja melihat Avinash berteriak pada Kaka. Avinash berteriak seperti orang gila sambil melemparkan makanan di sekitarnya. Ichcha diam-diam mendengarkan, Avinash berteriak, “aku tidak pernah membawa gadis itu kesini untuk membuat ayaku menjadi sehat!”. Avinash mengeluh, meskipun dia seperti dari keluarga kaya, tapi tak punya apa-apa. Ia hanya ingin uang ayahnya, ia menggunakan Ichcha dan bayi untuk mendapatkan apa yang ia mau.

Yang namanya masih tinggal di kota yang sama, pasti ketemu. Saat Damini mengambil bayi dari kereta dorong, sopir Nani melihatnya.

Rathore terus mempersiapkan pernikahannya dengan Tapasya. Ia mengundang Jogi untuk datang dan memberkati mereka. Jogi geleng-geleng dengan sikap puterinya, Tapasya bisa bangun dan memulai hidup barunya setelah menghancurkan pernikahan Ichcha. Jogi memberitahu Rathore untuk tidak mengharapkan kedatangan keluarganya di pesta pernikahan. Tapi ia meminta Rathore untuk bertanggung jawab terhadap anaknya.

Di rumah Mukherjee, Ichcha menemui si tuan Mukherjee untuk menceritakan kebenaran yang baru saja di dengarnya. Sebelum Ichcha mengatakan apa-apa, tuan Mukherjee mengakui bahwa ia telah mendengar semua perbincangan di rumah ini. Hanya saja ia terkejut bahwa Avinash telah memalsukan kematiannya sendiri. Tuan Mukherjee mengatakan kalau ia terkesan dengan sikap Ichcha selama ini, sudah seperti anak perempuan baginya, meski sekarang ia sudah tahu bahwa mereka tidak ada ikatan apapun.

Ichcha memberi semangat pada tuan Mukherjee agar tidak menyerah terhadap hidupnya dan memberi Avinash pelajaran. Tuan Mukherjee termotivasi, ia meminta Ichcha untuk memanggil teman polisi dan pengacaranya. Ichcha pun melaksanakannya
.
Avinash yang terus mengawasi gerak-gerik Ichcha, melihat dua orang pria memasuki ruangan ayahnya. Ichcha melaporkan bahwa kesehatan tuan Mukherjee pulih sangat baik, bahkan ia meminta untuk bicara dengan pengacara. Avinash beranggapan bahwa tujuannya mendapatkan kekayaan ayahnya akan segera tercapai. Avinash pun bertanya tentang kedatangan dua orang ke kamar ayahnya, Ichcha mengaku tidak tau.

Di rumah Rathore, Daijaan membuat persiapan perniakahan, tapi Tapasya tidak menunjukkan ketertarikannya. Rathore jadi bertanya apa Tapasya niat menikah atau menunggu orang lain lagi. Tapasya emosi, Rathore meyakinkan bahwa ia hanya ingin melihat Tapasya bahagia.

Nani tidak menyerah untuk mengetahui keberadaan Tapasya, ia datang ke rumah Rathore, diam-diam mencari Tapasya dan berhasil mencapai kamarnya. Nani mulai menunjukkan simpatinya pada Tapasya dan akan mengeluarkannya dari ‘penjara’ Rathore ini. Tapasya memberitau Nani bahwa ia tinggal di rumah Rathore atas keinginannya sendiri dan damai disini, ia takkan kemana-mana. Tapasya meminta Nani untuk meninggalkannya dan tidak mengusik hidupnya lagi.

Nani tentu saja kecewa dengan penolakan Tapasya, ia mengatakan pada Tapasya bahwa ia merasa bersalah karena bersengkokol tidak memberitahu bahwa bayi yang dikandungnya adalah milik Rathore, mereka merawat bayi itu bersama, bagaimana bisa sekarang Tapasya memintanya pergi. Tapasya tidak mau mendengarkan ucapan Nani, ia meminta Nani untuk pergi.

Saat Nani mau pergi dari kamar Tapasya, nenek Rathore muncul dan memberitau Tapasya bahwa Rathore barusan telpon, mereka telah menemukan bayi, sekarang perlu Tapasya untuk mengenali si bayi. Nani yang mendengarkan, tentu saja bertanya pada Tapasya, bayi apa yang dimaksud. Tapasya hanya menunjukkan wajah bahagia tanpa memberi penjelasan dan meninggalkan Naninya. Nani kemudian memperkenalkan diri pada neneknya Rathore bahwa ia adalah neneknya Tapasya dan kembali menanyakan bayi yang barusan dibicarakan.

Di rumah Mukherjee, pada malam hari, Avinash mengendap ke kamar ayahnya sambil membawa jarum suntik. Ia berniat mau menghabisi sang ayah. Tentu saja rencananya gagal karena ada polisi yang memang bersembunyi di ruangan itu telah menangkap basah kelakuannya. Bahkan tuan Mukherjee bangun dan meminta polisi untuk menangkap Avinash. Avinash tentu saja tidak terima, bagaimana bisa sang ayah menyuruh polisi menahannya, sedang ia adalah anaknya.

Saat itu Ichcha dan Damini muncul, menjelaskan, itu karena Avinash sudah berbohong pada ayahnya tentang kematiannya sendiri, bahkan Avinash membawa mereka ke rumah ini sebagai bagian rencananya itu. Ichcha pun memberitau polisi rencana Avinash. Tuan Mukherjee tentu saja marah besar, ia lebih baik tak punya anak kalau kelakuannya seperti Avinash. Ia lebih baik memberikan hartanya pada orang luar, tidak pada Avinash.

Demikian informasi mengenai SINOPSIS Uttaran ANTV. Semoga pembaca merasa senang dengan adanya sinopsis ini. Silahkan BACA SELANJUTNYA || SINOPSIS Uttaran ANTV Episode 174
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : SINOPSIS Uttaran ANTV Episode 173

0 komentar:

Posting Komentar